Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci, atau lebih dikenal sebagai rabbit fever, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini biasanya menyerang hewan mamalia seperti kelinci, tetapi juga dapat menular kepada manusia melalui gigitan serangga atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Belakangan ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hingga bulan Oktober tahun ini, telah tercatat lebih dari 1.000 kasus demam kelinci di AS.

Gejala yang biasanya muncul pada penderita demam kelinci antara lain demam tinggi, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau infeksi pada sistem saraf.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, penting bagi masyarakat untuk menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, terutama kelinci liar. Selain itu, selalu mencuci tangan dengan sabun setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan dan memakai perlindungan seperti sarung tangan saat membersihkan kandang hewan.

Jika Anda mengalami gejala demam kelinci setelah berinteraksi dengan hewan atau berada di daerah yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan mengabaikan gejala yang muncul, karena penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di AS, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Selalu jaga kebersihan dan hindari kontak dengan hewan yang berpotensi menjadi sumber penularan penyakit ini. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu mencegah penyebaran demam kelinci di masyarakat.