Pada saat ini, isu boikot terhadap perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh negara-negara asing sedang hangat diperbincangkan di Indonesia. Namun, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia mengajak masyarakat untuk tidak boikot perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Indonesia.
NU memandang bahwa boikot terhadap perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Indonesia akan berdampak negatif terhadap perekonomian dan lapangan kerja di tanah air. Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia masih sangat membutuhkan investasi asing untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Selain itu, NU juga menekankan pentingnya kerjasama antara perusahaan asing dan lokal dalam membangun ekonomi Indonesia. Dengan adanya investasi asing, perusahaan lokal juga dapat belajar dan berkembang sehingga dapat bersaing di pasar global.
NU juga menegaskan bahwa boikot terhadap perusahaan asing tidak akan menyelesaikan masalah yang ada, namun justru dapat menimbulkan konflik dan ketegangan di masyarakat. Sebagai umat Islam, NU mengajak masyarakat untuk saling menghormati dan menjaga persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Sebagai warga negara yang baik, kita harus bijak dalam menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat. Alih-alih melakukan boikot, kita dapat memberikan masukan dan kritik yang membangun kepada perusahaan-perusahaan yang dianggap tidak berpihak kepada kepentingan bangsa Indonesia.
Dengan demikian, mari kita bersama-sama mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman. Jangan biarkan isu boikot mengganggu stabilitas dan kemajuan bangsa kita. Semoga Indonesia tetap menjadi negara yang damai, makmur, dan sejahtera. Aamiin.