Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memiliki peran yang sangat penting dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak merupakan masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 27,7% pada tahun 2019.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan stunting adalah pola makan yang tidak seimbang dan kurang gizi. Oleh karena itu, perubahan perilaku masyarakat dalam hal pola makan dan gizi sangat diperlukan untuk mengatasi masalah stunting ini. Bappeda sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam perencanaan pembangunan daerah memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat.

Melalui program-program edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Bappeda, masyarakat diharapkan dapat memahami pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat bagi pertumbuhan anak-anak. Selain itu, Bappeda juga berperan dalam memfasilitasi program-program pemberian makanan tambahan bagi anak-anak yang berisiko stunting.

Perubahan perilaku masyarakat dalam hal pola makan dan gizi memang tidak mudah, namun dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk Bappeda, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun. Selain itu, peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan dalam upaya ini, sehingga bersama-sama kita dapat menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan. Semoga dengan upaya yang terus dilakukan oleh Bappeda dan berbagai pihak lainnya, angka stunting di Indonesia dapat segera teratasi.