Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi, namun para ahli bantah klaim tersebut.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Oxford menemukan bahwa orang yang mengonsumsi daging kambing secara teratur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan hipertensi, atau tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging kambing, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Namun, para ahli kesehatan di Indonesia membantah klaim tersebut. Mereka menegaskan bahwa mengonsumsi daging kambing dalam jumlah yang wajar tidak akan meningkatkan risiko hipertensi. Menurut mereka, penting untuk memperhatikan pola makan secara keseluruhan dan tidak hanya fokus pada satu jenis makanan.

Sebagai sumber protein hewani, daging kambing memiliki nutrisi yang penting untuk tubuh. Selama dikonsumsi dengan bijak dan seimbang dengan makanan lain, daging kambing dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.

Para ahli kesehatan juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat dalam mencegah hipertensi, seperti mengonsumsi makanan rendah garam, olahraga secara teratur, dan menghindari stres. Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat, risiko hipertensi dapat dikurangi.

Jadi, meskipun studi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging kambing dan risiko hipertensi, para ahli kesehatan meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga pola makan seimbang demi kesehatan yang optimal.